Farhan Satria Nugraha LAUTAN TINTA
By Admin - Juni 21, 2025
Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar"
Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini
adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.
Farhan Satria Nugraha
LAUTAN TINTA
Sunyi mengantar jiwa merintih dalam kegelapan,
Bayang bayanga ruh menyelami samudra kebijaksanaan...
Duhai kekasihku Rumi, gemerlapnya cahaya membawa kafilah menerjemahkan makna-makna cinta....
Huruf-huruf menari seperti darwis yang patah kata, Di setiap titik, ada makam-makam makna yang terpahat,
di setiap koma, sabda Tuhan berdetak melebur huruf alif yang tegak...
Dan Pena adalah kunci yang menusuk diam,
membuka sumur-sumur zaman di telapak buta...
Dawainya tumpah ruah menjadi lautan tinta...
Darwish menyeru: ""Selamilah aku, sebelum kau tenggelam dalam keheningannya.""
Bacalah, sebab kitab ini cermin yang bergetar, membalikkan wajahmu ke halaman-halaman kesadaran...
Kata-kata adalah tangga menuju cahaya,
naiklah, meski kau hanya debu di menara tanya...
Di sudut-sudut jalan, para kafilah menghakikati Jiwanya, membawa rembulan di punggung, mengikis kabut kelisan...
Kekasih, Membaca adalah zikir yang merangkai Zaman...
Wahai pejalan yang haus,
lihatlah, setiap huruf adalah sumur di gurun jiwa,
Minumlah, hingga kau menjelma zam-zam yang membasahi huruf Ya',
di mana awal dan akhir adalah satu, terikat dalam metafora tafsir-tafsir nya...
Dan di ujung lembaran, kita akan bertemu:
""Seorang Pujangga dan pembacanya, dua kekasih yang tersesat di taman abjad.""
Kita adalah kata-kata yang saling membisikkan Tuhan,
dalam bahasa tanpa suara, di mana cinta dan literasi menyatu dalam nafas kebijaksanaan... "
0 comments
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.