DIMAS HAFIZ IHSAN Diantara bising dan pulang
By Admin - Juni 21, 2025
Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar"
Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini
adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.
DIMAS HAFIZ IHSAN
Diantara bising dan pulang
Teruntuk semua kebisingan kepala,
Yang riuh meski dunia sunyi tanpa suara.
Kepada semua hal yang tak terucap oleh kata,
Meski jiwa berteriak meminta.
Kepada melodi yang tak diiringi irama,
Yang menari dalam diam tanpa berkesudahan.
Bagai badai yang terus menerpa
Bagai timbul yang tak bersua
Kepada rembulang yang menggantung tanpa kehadiran sang surya.
Menanti sebuah harapan hingga sama-sama menyerah.
Apakah harapan begitu nyata?
Hingga terselami beribu doa yang tiada tahu kapan akhirnya.
Apakah kerelaan itu melara?
Hingga memilukan semua rasa menjadi duka
Kepalaku ladang bisu,
Menantikan irama qalbu, menyiratkan narasi untuk mengungkapkan pilu.
Menoleh kesana kemari membawa tanya akan kata rumah.
Bisakah bising kepala menyandarkan semuanya?
Bising ini seperti tamu tak diundang,
Bermukim lama, tak juga pulang.
Ia bersemayam dalam celah sunyi,
Menjadikan hati seperti kota mati.
Ingin kutanyai:
Apakah ada pelabuhan untuk lelah yang sembunyi?
Adakah ruang untuk suara yang hanya ingin dimengerti,
Tanpa perlu diterjemahkan lagi dan lagi?
Mungkin bising ini bukan untuk diusir,
Tapi dijinakkan dalam dekap yang hadir.
Dipeluk, dikenali, lalu dibiarkan tenang,
Seperti hujan reda yang tak perlu dipaksa datang.
Karena kepala ini, meski gemuruh dan rawan,
Masih mencari pulang dalam diam yang pelan.
Apakah sungguh doa ini melangit dalam satu tujuan?
"
0 comments
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.