SANDINA AQILAH DIANDARU Layar Kehidupan

adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.

SANDINA AQILAH DIANDARU

Layar Kehidupan

Ketika aku lelah, aku membutuhkanmu.

Saat ada waktu luang, aku mencarimu.

Ketika bersantai di rumah, aku pasti menontonmu.

Saat kisahmu berakhir, aku kembali menontonmu, mengulang beberapa episode lagi. 

Ada skenario-skenario yang begitu membekas,

tertanam dalam ingatan,

dialog dan monolog penuh emosi yang mudah kuingat.

Nama-nama tokohmu melekat dalam pikiranku,

meski terkadang...

ada yang perlahan kulupa.

Itulah sebabnya aku menontonmu berulang kali. 

Tak semua kisahmu sudah  kutonton,

karena aku cukup pemilih untuk menonton,

hanya memilih yang terasa menarik,

yang bagiku, tak ada alasan untuk tidak menontonnya. 

Dari seriap ceritamu, banyak hal yang kupelajari.

Ilmu yang kupetik,

wawasan yang kubuka,

dunia yang kulihat lebih luas dari layar kecilku.

Kau mengangkat banyak isu kehidupan:

keluarga, sosial, politik, pendidikan, kesehatan, hukum, dan keadilan.

Semua kau rajut dalam kisah,

dalam setiap alur cerita, dan genre yang kau tawarkan.

Meski kau lahir jauh, di negeri ginseng, 

dengan sentuhan jari, aku dapat meraihmu melalui layar genggam ini.

Terima kasih telah mengikatku,

mengikatku dalam senyum saat kebahagiaan ceritamu menghangatkan hati,

mengikatku dalam tawa saat kelucuan ceritamu melompat-lompat di antara kata, mengikatku dalam berpikir saat lika-liku ceritamu menuntut untuk pikiran,

mengikatku dalam sedih saat ceritamu meninggalkan luka,

mengikatku dalam tangis saat alurmu mengalir lirih di antara jeda-jeda kata,

mengikatku dalam marah dan kesal terhadap tokoh-tokoh antagonismu—

hingga aku lupa bahwa ini hanyalah cerita.

Terima kasih,telah mengajakku memetik pelajaran hidup dari setiap kisahmu yang penuh makna. 

"