Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar"
Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini
adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.
Dakhilullah Asnan Farras
"SAKIT YANG MENYALA"
Aku menahan, tapi ia merobek,
Seperti pisau yang perlahan memutar.
Di balik senyum, ada jerit yang terpendam,
Di balik diam, ada badai yang tak reda.
Tubuh ini hanya daging yang lelah,
Tapi luka paling dalam tak pernah terlihat.
Sakit itu diam-diam menggerogoti,
Menghisap cerah, meninggalkan kelam.
Aku bertanya: sampai kapan kau tinggal?
Sakit yang tak mau pergi, seperti bayang-bayang setia.
Ataukah kau bagian dari diriku sekarang—
Teman sepi yang kutanggung setiap malam?
Terkadang, aku ingin menjerit,
Melepas semua rasa yang mengganjal di dada.
Tapi lidah kelu, suara terpasung,
Hanya air mata yang tahu jalannya.
Jika sakit adalah guru,
Apa pelajaran yang kau berikan?
Bahwa hidup tak selamanya tentang terang,
Kadang kita harus bertahan dalam gelap.
Dan mungkin, nanti…
Aku akan mengerti,
Bahwa di balik setiap pedih,
Ada kekuatan yang diam-diam tumbuh. "


0 Comments
Posting Komentar