Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar

Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini

adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.

Afriska Byan Septilia Putri Natasya
Puisi 3 – Bagaimanapun, Dia Tetaplah Ayahmu

“Bagaimanapun juga, dia tetap ayahmu,” kata Ibu.
Sebuah kalimat yang tak menenangkan,
justru menambah luka.

Ayah...
Bukankah kau yang dulu merebut Ibu
dengan janji-janji yang manis,
dengan semangat yang tampak meyakinkan?
Tapi setelah Ibu percaya,
yang kau beri hanyalah tangis.

Dari semua cara mencintai yang ada di dunia,
mengapa kau memilih yang paling menyakitkan?

Kini, sikap dinginmu
menjadi luka yang paling dalam.
Apa yang membuatmu tega menyakiti Ibu—
bidadari yang hanya ingin mencintaimu sepenuh hati?

Mungkin kau juga sedang berusaha, Ayah.
Tapi... untuk siapa?
Jika kami—yang memanggilmu “Ayah”—justru kau hindari?

Kami tumbuh dengan pertanyaan:
tentang cinta, tentang rumah,
tentang bagaimana seharusnya seorang ayah bersikap.
Tapi meski berkali-kali mencoba mengerti,
ada hal-hal yang tetap tak bisa kami pahami.

Mengapa kau menjauh?
Mengapa marahmu begitu cepat?
Mengapa kami terasa asing bagimu?

Ayah,
kenyataan yang paling ingin aku tolak adalah:
kau tetap ayahku.
Tak bisa kuganti,
tak bisa kuubah.
Darahmu mengalir di tubuhku.

Dan jika boleh jujur,
aku juga ingin punya ayah yang hangat—
seperti yang diceritakan banyak anak perempuan di luar sana.

Aku ingin melihat senyum Ibu kembali muncul,
lahir dari hati yang tak lagi disakiti."