Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar

Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini

adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.


Hanif Zulfani 
2. Tujuan?

Kini aku tak tahu harus berbuat apa
Menyendiri pun mungkin adalah tujuanku yang bermakna.
Tanpa ada cinta,
maupun teman atau sanak keluarga—
menjadi kedamaian relevan meski tak sempurna.

Sedikit cerita pun kini ku tak punya;
balada hidupku telah habis digerogoti teman sebaya.
Sedikit cinta pun kini tak tersisa,
syair kekecewaan sudah habis ditelan oleh sang pujaan dan keluarga.

Hidup kini segan,
mati pun dilarang oleh Tuhan.
Berharap ditunjukkan sebuah jalan,
tapi agama pun enggan, karena diriku tak bertuhan.

Segala problema kini dipaksa untuk dicerna,
hingga raga hanya terdiam membisu.
Kicau burung gereja yang bernyanyi di meja tamu,
kini tersungkur—karena itu tak lagi merdu.

Hidup yang berharap pada satu keinginan hati
kini terbentur oleh tanggung jawab diri.
Tak bisa berteriak,
tak bisa bergerak,
terdiam menerima fakta tanpa menjawab.

Harapku hanya ingin menari,
tapi diri sadar itu tak berarti.
Duduk terpaku pada sebuah jeruji—
memandangi sebongkah tanah, pada nisan yang sunyi.