NI LUH SWANDAHARI Jejak yang Tertinggal

By Admin - Juni 21, 2025


Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar

Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini

adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.


NI LUH SWANDAHARI 
 Jejak yang Tertinggal

Aku berjalan di jalan yang sepi,
menyusuri jejak-jejak yang mulai hilang,
di bawah langit yang perlahan gelap,
aku mencari arti langkah yang pernah ada.

Langkah demi langkah membawa sunyi,
angin menyimpan cerita yang tak terucapkan,
ada suara yang dulu memanggil,
sekarang hanya diam di dalam dada.

Dulu aku punya mimpi di ujung senja,
mengikatnya di tali harapan yang tipis,
tapi waktu perlahan melepas ikatan itu,
meninggalkan helai-helai yang tercerai.

Dalam gelap aku menulis doa,
menyebut nama yang sudah lama tak hadir,
semoga angin membawa pesanku,
meski tak ada lagi yang menanti di sana.

Aku menatap bayangan sendiri,
bertanya pada cermin yang mulai retak,
siapa aku tanpa cerita kemarin,
siapa aku tanpa semua kenangan itu?

Setiap detik terasa menggantung,
seperti lampu yang nyalanya meredup,
aku duduk di kursi tanpa sandaran,
menunggu jawaban dari sunyi malam.

Jika esok tak memberiku pagi,
biarlah malam ini jadi akhir yang tenang,
aku ingin melepas semua nama,
menguburnya bersama hembusan angin.

Tapi hati tak pernah benar-benar diam,
menyimpan luka di balik senyum yang tipis,
karena manusia tak mudah lupa,
hanya pandai menyembunyikan sakit.

Maka biarkan aku terus melangkah,
meski tak tahu ke mana pulang,
karena hidup bukan soal tiba,
tapi soal jejak yang pernah kutinggalkan.






  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.