Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar

Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini

adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.


Putu Artama
1. Kemelaratan yang Dipilih

Di lorong-lorong gelap, di bawah langit muram,
rakyat menggigil dalam selimut debu dan diam.
Perut-perut kosong mengeluh dalam sunyi,
namun mata mereka tetap tertutup rapi.

Mereka tertawa di tengah api yang membakar,
mengangkat pedang tumpul melawan bayang samar.
Ilmu dijual murah, hikmat diremehkan,
hingga kebodohan bertakhta tanpa tandingan.

Miskin bukan lagi takdir semata,
namun janji yang diikrarkan di tiap kepala.
Ketika tangan enggan meraih pengetahuan,
maka rantai kemiskinan pun diperkuat dengan kesengajaan.

Pemimpin palsu dijunjung tinggi,
kebenaran ditukar dengan janji basi.
Lalu mereka bertanya, ""Mengapa kita merana?""
padahal jawabnya terpatri di cermin jiwa.

O, rakyatku—
kemelaratan ini bukan hanya nasib yang dibagi,
tetapi pilihan yang dipelihara, hari demi hari.






"