Tengku Meisya ๐๐ž๐ฅ๐ฎ๐ค ๐Ž๐ฆ๐›๐š๐ค, ๐๐ฒ๐š๐ง๐ฒ๐ข๐š๐ง ๐’๐š๐ฆ๐ฎ๐๐ซ๐š

By Admin - Juni 21, 2025


Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar

Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini

adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.


Tengku Meisya
๐๐ž๐ฅ๐ฎ๐ค ๐Ž๐ฆ๐›๐š๐ค, ๐๐ฒ๐š๐ง๐ฒ๐ข๐š๐ง ๐’๐š๐ฆ๐ฎ๐๐ซ๐š

Laut membentang laksana kain biru,
dipeluk ombak yang tak pernah jemu.
Angin bersenandung di antara buih,
menyulam rindu di ujung sunyi.

Mentari rebah di pelupuk samudra,
Mengurai cahaya bagai renda senja.
Ombak bersyair lirih tak bersuara,
Mengantar hari pulang ke pelukannya.

Kapal kecil menari dalam peluk,
dihibur gelombang lembut dan elok.
Seolah laut ingin berkata,
""Aku penjaga mimpi yang tak sirna.""

Di bawah langit yang biru terang,
samudra menulis kisah yang panjang.
Dengan tinta ombak dan pena angin,
ia bercerita tanpa henti, tak hening.

Dumai, 17Juni 2025"





  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.