Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar

Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini

adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.


Yang Tak Tiba, Tapi Selalu Kembali
Masruswian

Malam ini
Kursi tua masih mengingat berat tubuhmu
yang pernah duduk tanpa janji
Lalu pergi meninggalkan
bekas hangat yang membeku jadi sunyi

Jam dinding patah
namun detaknya masih berdetak di dadaku
Seperti napasmu yang tak lagi nyata
tapi tetap hidup di sela-sela 
doa yang tak pernah dikabulkan semesta

Kau pernah jadi hujan
tapi sekarang hanya embun
yang malas jatuh di kaca jendela
Kupanggil namamu
lewat jendela yang lupa cara terbuka
dan jawabannya hanya angin
yang berbau senyap dan bekas luka

Rindu ini
bukan lagi cerita
tapi reruntuhan musim
yang tak sempat dibereskan sebelum berganti
Dan aku masih duduk di antara puingnya
menulis puisi dari serpih-serpih kehilangan


Malam tak lagi bicara
hanya berkedip dari sela langit
Mengiris mataku dengan kilas balik
Tentangmu yang selalu kutunggu
di jalan pulang yang tak pernah kau lewati

Aku berbincang dengan bayangan
yang menyerupaimu tapi tak menjawab
seperti menatap cermin
yang memantulkan seseorang
yang bahkan bukan aku lagi

Mungkin ini cara semesta mengejek cinta:
menggantungmu di langit yang tak pernah punya pagi
Menyuruhku menunggu di bangku patah 
yang semakin tenggelam dalam kabut
bahkan tak mengerti siapa yang ditunggu

Dan saat langit-langit kamar mulai mengelupas,
aku tahu bukan waktu yang menua
tapi aku yang perlahan hilang dariku sendiri

Barabai, 29 Juni 2025

BIODATA PENULIS
MASRUSWIAN lahir di Barabai pada 7 Desember 1982. Pernah aktif menuls cerita Si Palui di SKH Banjarmasin Post (1999-2005). Pendiri Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Barabai (2001). Pimpinan redaksi pada tabloid suara murakata Pemkab. HST, konseptor pidato Bupati HST (2017-2019). Buku yang pernah diterbitkan Kebudayaan Suku Banjar (2000). Karya terdapat di antologi bersama dari lokal hingga nasional, Pemenang Cipta Puisi ASKS XV  Tafsir Laut dan Kota di Mata Ibu” (2018), Semerbak Hutan Seharum Ombak (2019), Bunga Rampai Puisi Penyair HST “Dundang Parisj Van Borneo” (2019), “Riuh Imaji di Tengah Pandemi (2020), Ruang Stereo Misteri Manusia (2020), Antologi Puisi nasional Pengembara Rindu (2020), Laut Membaca Laut (2021), Mambangkit Batang Tarandam Wawaris Juriat Banua (2021), Antologi Puisi Nasional “Sajak Sendu di Musim Rindu” (2022). Antologi Puisi Nasional ""Musim Gerimis Melanda Aksara"" (2023). Antologi Puisi ""Menatah Kata di Ranah Murakata"" (2023). Karya cerita rakyat yang terangkum dalam antologi bersama, Cerita Rakyat Kalimantan Selatan Berbahasa Daerah dan Indonesia (2021), Maranting Marga Kamirawaan Bulan Gugur di Asuhan Datu Kandang Haji (2021), “Antologi 31 Cerita Anak berbahasa Banjar dan Indonesia” (2022), Antologi Cerpen “Memeta Sejarah dan Budaya melalui Kisah” (2023) Juara 1 Cipta Puisi Tingkat Nasional (2021), Juara 1 Cipta Puisi Nasional (2022), penulis lirik lagu Mars dan Hymne HST. Saat ini menjabat wakil ketua Dewan Kesenian HST, sekretaris Kerukunan Sastrawan HST, pembina Forum Lingkar Pena (FLP) HST, pembina Komunitas Pegiat Literasi Murakata. Pria yang beralamat di Jl. Antasan Mualimin Desa Benawa Tengah  Barabai 71315 - HST ini bekerja seorang PNS sebagai Kasi Kesenian dan Kebudayaan Dinas Pendidikan Kab. HST. HP/WA. 081346056556 Email.masruzindigo@gmail.com