Nesa Fatma Melisa Ritonga JIWA YG DI UKUR LUKA
By Admin - Juni 21, 2025
Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar"
Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini
adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.
Nesa Fatma Melisa Ritonga
JIWA YG DI UKUR LUKA
Aku pernah mencintaimu lebih dalam dari samudra paling kelam
Menyimpan rindu yang luasnya melampaui cakrawala tak berbatas
Pernah kutitipkan hatiku pada senyuman yang ku kira abadi
Namun kutemukan duka yang menari di balik tatapan manis
Aku pernah berharap padamu sekeras gunung yang tak tergoyahkan badai
Namun, kau tusuk aku dengan kebohongan yang tajamnya
melebihi ribuan belati
kau robek kepercayaanku seperti angin topan
yang memporak-porandakan kota yang damai
Aku merawat kecewa dalam diam yang lebih sunyi
dari malam tanpa rembulan
jantungku berdebat kencang tiap mengingat janji yang patah
, seperti ranting rapuh diterpa badai
Kini aku berdiri, menangis tanpa air mata
karena kesedihanku sudah lebih deras
dari hujan paling deras yang pernah jatuh
Jantungku berdetak seperti genderang perang saat mengingatmu
Namun kini hanya ada kehampaan yang lebih sunyi dari malam tanpa bintang.
Aku belajar melepaskanmu dengan kekuatan sebesar semesta
Dan kubiarkan kenanganmu menguap seperti kabut yang kalah oleh mentari pagi
Karena aku bukan lagi anak yang mudah terbuai ilusi
, aku adalah jiwa yang dibentuk luka namun tak pernah padam
mencari cahaya.
"
0 comments
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.