Alif Matalangit Sangaji "Di Antara Gelap dan Asa"
By Admin - Juni 21, 2025
Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar"
Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini
adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.
Alif Matalangit Sangaji
"Di Antara Gelap dan Asa"
Diriku berdosa,
Tangan ini, laksana api yang menghanguskan kuntum melati dari permainya.
Mulut ini, laksana awan tamak yang membungkam baskara ‘tuk dunia.
Badan ini, laksana ombak yang menenggelamkan bahtera serta panjarwala.
Jiwaku telah ternoda.
Berdosa, dan ternoda,
Langkahku terjebak dalam labirin nista.
Khilaf mengasingkanku dalam gulita.
Aku tersesat, dihantui darah perbuatanku dalam luka.
Hilang arah, terhempas di ruang hampa.
Tapi benar, sungguh Kau t’lah berfirman,
Dan akan kupegang cahaya-Mu di antara gulita,
‘Tuk tidak berputus asa dari rahmat pencipta semesta,
‘Tuk lahir kembali, bak bintang baru yang terbentuk dari nebula.
Namun apakah benar, cahaya-Mu datang menyinari nestapa, walau dengan seribu dosa?
Sujudku karna-Mu.
Diri ini tak tahu lagi harus kemana.
Jika Engkau menolakku, siapa lagi yang akan mau,
Menerima bangkai jiwa yang tak tahu lagi harus kemana?
Suatu raga yang jauh dari suci dan agama.
Di antara gelap dan asa, hamba-Mu berdoa,
“Wahai sinar langit dan bumi,
Dosaku sebanyak butiran pasir yang ada di sahara.
Tetapi, hamba sadar akan keagungan-Mu ini,
Yang tak peduli seberapa banyak maksiat, asal dengan taubat”
Persepsiku bergeser,
Dahulu, kutatap kekuatan sebagai pukulan semata.
Namun, dengan terang-Mu ‘ku perlahan sadar,
Bahwa kekuatan sejati ialah berani, berani ‘tuk melangkah pada jalan yang lurus
Meski seisi dunia menertawakan langkahnya.
Benar, sungguh benar. Tak peduli seberapa banyak.
Sungguh benar, cahaya-Mu datang menyinari nestapa."
0 comments
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.