Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar

Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini

adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.


Nella Riznanda Rachmadanti
Kita bukan insan yang utuh

Kita. Kata yang amat misterius sekaligus menjadi pelangi dalam kehidupanku. 
Siapa yang tak senang dalam kehadiran seseorang yang mengucapkan kata “kita”pertama kalinya? 
Kita, sempat menjadi dua insan yang mencoba memenuhi ekspektasi masing-masing. 
Kita, yang sempat menjadi dua insan yang saling menjaga dan memahami perasaan meskipun akhirnya gagal. Kita, yang sempat menjadi dua insan dalam peringai perasaan, canda tawa, tangis, kecewa, duka, luka tetapi tetap menguatkan.
Kita, yang pernah meneteskan duka bersama lalu kembali tertawa bersama di taman kala itu.
Kita, yang pernah punya impian terbaik dari diri kita masing-masing. 
Dan kita, yang kini telah berpisah memisahkan dari keutuhan yang pernah ada. Ah ya ampun, aku hampir mati dibuatnya. Pisau tajam itu menusukku untuk kesekian kalinya. 
Akhirnya, “kita”menjadi sepenggal kata yang berakhir. Berakhir di titik yang tak ingin kuakhiri. 
Pisau tajam itu menusukku terlalu dalam. 
Apakah aku harus merangkai keseluruhan “kita” dalam hubunganku?
Tidak, kali ini aku ingin bercerita tentang diriku. 
Tanganku sudah terlalu berdarah untuk menulis sepenggal kata misterius itu. 
Kehidupanku kini hanya sebatas dua warna, hitam dan putih. Kehidupanku hanya sebatas memaklumi semuanya tanpa beban dan memikirkan bagaimana kedepannya, kau tau rasanya? seperti permainan wayang yang digerakkan oleh tangan Tuhan. 
Seolah menyuruhku untuk tak bersikap berlebihan kepada diri-sendiri lagi. 
Saat ini, apa yang lebih menggairahkan daripada bertemu seseorang yang tak hanya mengisi ruang tidurmu, tetapi juga menggetarkan isi perpustakaan di kepalamu? 
Tapi kini, naisnya ia tidak lagi menggetarkan isi kepalaku, tetapi jiwanya yang tak pernah pergi dari bayanganku."