Rindu yang Tak Pulang Masruswian
By Admin - Juni 21, 2025
Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar"
Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini
adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.
Rindu yang Tak Pulang
Masruswian
Aku menyebut namamu dalam diam,
di antara detik-detik yang tak lagi ramah.
Langit malam jadi saksi luka,
yang tak bisa kupeluk,
tak bisa kusapa,
tapi selalu kupanggil dengan lirih yang nyaris putus.
Rinduku menjelma hujan di dada,
turun perlahan…
menyusup ke dalam tulang-tulang yang lelah
tanpa reda,
tanpa jeda.
Kau jauh seperti jarak dan waktu,
namun anehnya, begitu dekat
di setiap detik runtuhku.
Aku menunggu dalam sunyi,
menyulam harap dari sisa-sisa mimpi
yang mulai kusulam menjadi pelayat pagi,
sementara kau tak pernah kembali.
Yang tinggal hanyalah bayangmu
diam, tapi melukai.
Aku rindu,
namun rindu ini membakar,
menjadi abu di dada yang retak pelan-pelan.
Aku cinta, tapi cinta ini menggigil,
seperti malam yang kehilangan bintang.
Kau pergi tanpa suara,
dan aku tertinggal
di halaman terakhir dari cerita yang tak sempat selesai.
Merindumu…adalah luka yang kupeluk setiap malam
agar tak terasa terlalu sunyi.
Setiap kenangan menari di benakku
seperti lagu lama yang tak pernah selesai
diputar di kepala yang enggan lupa.
Aku tersesat
dalam kata-kata yang tak sempat kusampaikan,
dalam isyarat yang gagal kau baca
sebelum kau menjauh pelan-pelan.
Aku tak ingin kau kembali karena iba,
tapi jika boleh…
biarkan rinduku menemukan rumah,
meski bukan di hatimu,
meski tak bersamamu.
Jika rinduku tak bisa kau balas,
biarkan ia jadi puisi
yang kubaca sendiri
dalam senyap yang tak kau pedulikan.
Sebab mencintaimu dalam sakit,
adalah caraku yang paling sunyi
untuk tetap bertahan hidup.
Barabai, 29 Juni 2025
BIODATA PENULIS
MASRUSWIAN lahir di Barabai pada 7 Desember 1982. Pernah aktif menuls cerita Si Palui di SKH Banjarmasin Post (1999-2005). Pendiri Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Barabai (2001). Pimpinan redaksi pada tabloid suara murakata Pemkab. HST, konseptor pidato Bupati HST (2017-2019). Buku yang pernah diterbitkan Kebudayaan Suku Banjar (2000). Karya terdapat di antologi bersama dari lokal hingga nasional, Pemenang Cipta Puisi ASKS XV Tafsir Laut dan Kota di Mata Ibu” (2018), Semerbak Hutan Seharum Ombak (2019), Bunga Rampai Puisi Penyair HST “Dundang Parisj Van Borneo” (2019), “Riuh Imaji di Tengah Pandemi (2020), Ruang Stereo Misteri Manusia (2020), Antologi Puisi nasional Pengembara Rindu (2020), Laut Membaca Laut (2021), Mambangkit Batang Tarandam Wawaris Juriat Banua (2021), Antologi Puisi Nasional “Sajak Sendu di Musim Rindu” (2022). Antologi Puisi Nasional ""Musim Gerimis Melanda Aksara"" (2023). Antologi Puisi ""Menatah Kata di Ranah Murakata"" (2023). Karya cerita rakyat yang terangkum dalam antologi bersama, Cerita Rakyat Kalimantan Selatan Berbahasa Daerah dan Indonesia (2021), Maranting Marga Kamirawaan Bulan Gugur di Asuhan Datu Kandang Haji (2021), “Antologi 31 Cerita Anak berbahasa Banjar dan Indonesia” (2022), Antologi Cerpen “Memeta Sejarah dan Budaya melalui Kisah” (2023) Juara 1 Cipta Puisi Tingkat Nasional (2021), Juara 1 Cipta Puisi Nasional (2022), penulis lirik lagu Mars dan Hymne HST. Saat ini menjabat wakil ketua Dewan Kesenian HST, sekretaris Kerukunan Sastrawan HST, pembina Forum Lingkar Pena (FLP) HST, pembina Komunitas Pegiat Literasi Murakata. Pria yang beralamat di Jl. Antasan Mualimin Desa Benawa Tengah Barabai 71315 - HST ini bekerja seorang PNS sebagai Kasi Kesenian dan Kebudayaan Dinas Pendidikan Kab. HST. HP/WA. 081346056556 Email.masruzindigo@gmail.com
0 comments
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.