Dicky kurnia Jowa Rarra Bawu "Sumba, Tanah Leluhur Angin"
By Admin - Juni 21, 2025
Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar"
Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini
adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.
Dicky kurnia Jowa Rarra Bawu
"Sumba, Tanah Leluhur Angin"
Sumba, tanah angin berseru,
di antara padang ilalang dan langit biru.
Mentari menari di atas sabana,
membangunkan nyanyian leluhur yang tak pernah sirna.
Bukit-bukit memeluk cakrawala,
serupa ibu yang menjaga jiwa.
Di sana kuda-kuda melaju bebas,
menyusuri waktu tanpa batas.
Rumah-rumah tinggi menjulang,
atapnya bersenandung tentang masa silam.
Anyaman budaya terukir di kain,
tenun ikat yang menyimpan doa dan tangis perempuan.
Sumba, tanah pedang dan perisai,
pasola menari di pelataran semesta.
Darah jatuh bukan untuk benci,
melainkan tanda hidup yang abadi.
Anginmu membawa harum lontar,
dan suara ombak memanggil pulang.
Sumba, kau bukan sekadar pulau,
kau adalah puisi yang tak pernah usai ditulis malam.
"
0 comments
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.