Anak Rantau dengan Segala Mimpinya Karya: Inarwati S.Pd
By Admin - Juni 21, 2025
Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar"
Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini
adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.
PUISI 2
Anak Rantau dengan Segala Mimpinya
Karya: Inarwati S.Pd
Langkah kaki menapak bumi asing,
Di ujung kota yang penuh saing.
Kutenteng rindu dalam tas lusuh,
Berbekal doa dan tekad yang utuh.
Bukan karena tak cinta kampung halaman,
Tapi harapan mengajak bertahan.
Hidup di rantau bukan pilihan mudah,
Namun mimpi memanggil dari arah megah.
Setiap pagi kugenggam harapan,
Meski lapar dan letih jadi kawan.
Kupelajari hidup dari luka,
Kupetik hikmah dari air mata.
Suara Ibu lewat telepon jadi pelipur,
Hangatnya meresap bagai peluk yang jujur.
Ayah diam tapi penuh makna,
Pandangan matanya penuh cinta.
Di ruang sempit kutulis masa depan,
Dengan pena yang sering kehabisan.
Namun semangat tak pernah padam,
Meski gelap mengurung dalam diam.
Malam panjang bukan untuk bersedih,
Namun waktu untuk menata diri.
Membaca buku, merangkai cita,
Mengasah asa, menguatkan jiwa.
Langit kota tak seperti desa,
Tak ada bintang, hanya lampu biasa.
Namun di hatiku tetap terang,
Dengan mimpi yang terus berkembang.
Teman silih berganti datang,
Ada tawa, ada yang menghilang.
Tapi tekadku tetap di dada,
Takkan luntur walau tergoda.
Aku belajar dari setiap rintangan,
Bahwa hidup tak hanya tentang senang.
Rantau mengajariku tentang sabar,
Tentang kuat, juga tentang sabar.
Surat dari kampung kubaca perlahan,
Tangisku jatuh tanpa perlawanan.
Tapi itu jadi bahan bakar,
Untuk terus melangkah dan bersabar.
Ada hari ingin menyerah,
Namun janji pada diri tak boleh patah.
Anak rantau tak boleh runtuh,
Karena di rumah, ada doa yang utuh.
Kupeluk mimpi dalam kesendirian,
Kupelihara harap dalam kesunyian.
Karena kutahu Tuhan mendengar,
Setiap lirih doa yang kupancar.
Kuhafal jalan ke kampus dan pasar,
Tempat kutempa diri agar tak gentar.
Setiap sudut jadi saksi,
Bagaimana aku terus berdiri.
Kelak kutahu semua ini bermakna,
Perjuangan hari ini bukan sia-sia.
Aku akan pulang membawa hasil,
Bukan hanya gelar, tapi hati yang stabil.
Untuk Ayah, Ibu, dan tanah kelahiran,
Impian ini akan jadi kenyataan.
Anak rantau kembali dengan cerita,
Tentang jatuh bangun demi cita-cita.
0 comments
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.