Naskah ini telah lolos kurasi dan diterbitkan ke dalam buku yang berjudul "Noctellar"
Noctellar: Puisi untuk Semua Malam di Tahun Ini
adalah kumpulan puisi pilihan dari para peserta Lomba Menulis Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Bintang Nasional dan diterbitkan oleh Yumei Media Utama.
Resti Wahyuni
Naluri
Fitrah yang Tuhanku ciptakan dalam penciptaanNya
Nadi yang berdenyut berahasia tentang arah jalanNya
Menjadi sumber rasa yang terkadang melewati batas logika
Menjadikan ia bahagia tapi bukan berarti tertawa
Meresapi air mata meninggalkan jejak cukup lama
Aku menyebutnya rasa yang percuma
Meski Sang Pencipta menulis atas kepastian
Bagaimana tidak?
Dunia telah bersikap pongah mendahului garis genggaman
Berlagak diatas kaedah rendah buangan fikiran
Memberi kesempatan kepada siksa yang mereka ciptakan
Sehingga rasa itu menjadi guyonan pelampiasan
Rasa itu bagiku bahkan mengajarkan dendam
Tentang kalahnya aku bukan karena takdir Tuhan
Melainkan kejammya perasaan busuk bertuan
Menghempas anugerah yang dibaliknya Tuhan rahasiakan
Membenci sesuatu yang nyatanya adalah ketetapan
Tapi terlalu keras aku bertahan, menggenggam
Hingga kemudian aku hanya bisa diam
Namun didalam sana aku mengerang kesakitan"


0 Comments
Posting Komentar